Bilangan Berpangkat Bulat Positif
Bilangan Berpangkat Negatif
Bilangan Berpangkat Nol
Notasi Baku
Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan
Pola,Barisan,dan Deret Aritmatika dan Deret Geometri
Pola Bilangan
- Aturan pola bilangan ganjil adalah 2n-1
- Pola bilangan ganjil memiliki pola 1, 3, 5, 7, 9 ….
- Aturan pola bilangan genap adalah 2n
- Pola bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, 10, …..
- Aturan pola bilangan segitiga adalah 1/2n( n+1)
- Pola bilangan segitiga adalah 1, 3, 6, 10, 15, 21, …..
- Aturan pola bilangan persegi adalah n2
- Pola bilangan persegi adalah 1, 4, 9, 16, 25, …..
• Deret hitung atau deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan aritmatika secara berurutan.
• Contoh dari deret aritmatika yaitu 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + ….
• Definisi lain dari deret aritmatika adalah jumlah keseluruhan dari anggota barisan aritmatika yang dihitung secara berurutan.
• Sebagai contoh kita ambil sebuah barisan aritmatika 8,12,16,20,24 maka deret aritmatikanya adalah 8+12+16+20+24
• Sebagai contoh, 9 + 15 + 21 + 27 + … merupakan deret aritmatika, karena selisih dari setiap suku yang berurutan selalu sama, yaitu 15 – 9 = 21 – 15 = 6, dan merupakan bentuk penjumlahan.
• Untuk mencari jumlah suku-sukunya hingga suku ke-n (mencari jumlah n suku pertama), dapat kita gunakan rumus:
• Deret hitung atau deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan aritmatika secara berurutan.
• Contoh dari deret aritmatika yaitu 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + ….
• Definisi lain dari deret aritmatika adalah jumlah keseluruhan dari anggota barisan aritmatika yang dihitung secara berurutan.
• Sebagai contoh kita ambil sebuah barisan aritmatika 8,12,16,20,24 maka deret aritmatikanya adalah 8+12+16+20+24
• Sebagai contoh, 9 + 15 + 21 + 27 + … merupakan deret aritmatika, karena selisih dari setiap suku yang berurutan selalu sama, yaitu 15 – 9 = 21 – 15 = 6, dan merupakan bentuk penjumlahan.
• Untuk mencari jumlah suku-sukunya hingga suku ke-n (mencari jumlah n suku pertama), dapat kita gunakan rumus:
• Deret hitung atau deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan aritmatika secara berurutan.
• Contoh dari deret aritmatika yaitu 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + ….
• Definisi lain dari deret aritmatika adalah jumlah keseluruhan dari anggota barisan aritmatika yang dihitung secara berurutan.
• Sebagai contoh kita ambil sebuah barisan aritmatika 8,12,16,20,24 maka deret aritmatikanya adalah 8+12+16+20+24
• Sebagai contoh, 9 + 15 + 21 + 27 + … merupakan deret aritmatika, karena selisih dari setiap suku yang berurutan selalu sama, yaitu 15 – 9 = 21 – 15 = 6, dan merupakan bentuk penjumlahan.
• Untuk mencari jumlah suku-sukunya hingga suku ke-n (mencari jumlah n suku pertama), dapat kita gunakan rumus:
Pengertian sisipan pada deret aritmatika adalah menambahkan beberapa buah bilangan diantara dua suku pada suatu deret aritmatika sehingga terjadi deret aritmatika yang baru.
Misalnya,
Deret mula – mula
4+13+22+31 tiap loncatan terdapat selisih 9 angka .
Setelah disisipi menjadi
4+7+10+13+16+19+22+25+28+31
Barisan dan Deret Geometri
Perbandingan bertingkat artinya perbandingan dengan tingkatan yang jumlahnya bisa lebih dari 2. Contohnya dari tiga orang Andi, Bono, dan Candra masing-masing memiliki tinggi 160 cm, 165 cm, dan 180 cm. Dari data tersebut kita bisa membuat perbandingan ketiganya secara bersamaan sebagai berikut:
Pengertian dan Rumus Barisan Geometri
Barisan Geometri dapat didefinisikan sebagai barisan yang tiap-tiap sukunya didapatkan dari hasil perkalian suku sebelumnya dengan sebuah konstanta tertentu.
CONTOH BARISAN GEOMETRI
untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan barisan geometri perhatikan contoh berikut:
3, 9, 27 , 81, 243, ...
barisan di atas adalah contoh barisan geometri dimana setiap suku pada barisan tersebut merupakan hasil dari perkalian suku sebelumnya dengan konstanta 3.
untuk menentukan suku ke-n dari sebuah barisan geometri, kita dapat menggunakan rumus:
dimana a merupakan suku awal dan r adalah nilai rasio dari sebuah barisan geometri.PERBANDINGAN BERTINGKAT
Perbandingan bertingkat artinya perbandingan dengan tingkatan yang jumlahnya bisa lebih dari 2. Contohnya dari tiga orang Andi, Bono, dan Candra masing-masing memiliki tinggi 160 cm, 165 cm, dan 180 cm. Dari data tersebut kita bisa membuat perbandingan ketiganya secara bersamaan sebagai berikut:
Tinggi Andi : Tinggi Bono : Tinggi Candra = 32 : 33 : 36
Perbandingan tersebut memiliki 3 tingkatan
- Yang paling pendek adalah Andi
- Yang tingginya sedang adalah Bono
- Yang paling tinggi (tertinggi) adalah Candra
Contoh Soal :
Dik :
Tasya : Fina : Caca
5 : 4 : 6
Usia Caca 4 tahun lebih tua dari Fina
x adalah usia
Dit :
Jumlah usia mereka
Jawab :
5x : 4x : 6x
Caca = 4x + 4
6x = 4x + 4
6x – 4x = 4
2x = 4
x = 2
Tasya = 5x
= 5.2
= 10
Fina = 4x
= 4. 2
= 8
Caca = 6x
= 6.2
= 12
Tasya + Fina + Caca = 10 + 8 + 12 = 30 tahun
Jumlah usia mereka adalah 30 tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar