Sabtu, 20 Februari 2016

Matematika

Bilangan Berpangkat Bulat Positif







Bilangan Berpangkat Negatif



Bilangan Berpangkat Nol


Notasi Baku


Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan



Pola,Barisan,dan Deret Aritmatika dan Deret Geometri


 Pola Bilangan

  • Aturan pola bilangan ganjil adalah 2n-1
  • Pola bilangan ganjil memiliki pola 1, 3, 5, 7, 9 ….


  • Aturan pola bilangan genap adalah 2n
  • Pola bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, 10, …..

  • Aturan pola bilangan segitiga adalah 1/2n( n+1)
  • Pola bilangan segitiga adalah 1, 3, 6, 10, 15, 21, …..



  • Aturan pola bilangan persegi adalah n2
  • Pola bilangan persegi adalah 1, 4, 9, 16, 25, …..



  • Aturan pola bilangan persegi panjang adalah n(n+1)
  • Pola bilangan persegi panjang adalah 2, 6, 12, 20, 30, …
  • Barisan dan Deret Aritmatika
  •       Deret hitung atau deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan aritmatika secara berurutan.
          Contoh dari deret aritmatika yaitu 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + ….
          Definisi lain dari deret aritmatika adalah jumlah keseluruhan dari anggota barisan aritmatika yang dihitung secara berurutan.
          Sebagai contoh kita ambil sebuah barisan aritmatika 8,12,16,20,24 maka deret aritmatikanya adalah 8+12+16+20+24
          Dalam hal ini suku ke-n:  



          Sebagai contoh, 9 + 15 + 21 + 27 + … merupakan deret aritmatika, karena selisih dari setiap suku yang berurutan selalu sama, yaitu 15 – 9 = 21 – 15 = 6, dan merupakan bentuk penjumlahan.
          Untuk mencari jumlah suku-sukunya hingga suku ke-n (mencari jumlah n suku pertama), dapat kita gunakan rumus:  
               
    Barisan dan Deret Aritmatika
          Deret hitung atau deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan aritmatika secara berurutan.
          Contoh dari deret aritmatika yaitu 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + ….
          Definisi lain dari deret aritmatika adalah jumlah keseluruhan dari anggota barisan aritmatika yang dihitung secara berurutan.
          Sebagai contoh kita ambil sebuah barisan aritmatika 8,12,16,20,24 maka deret aritmatikanya adalah 8+12+16+20+24
          Dalam hal ini suku ke-n:  



          Sebagai contoh, 9 + 15 + 21 + 27 + … merupakan deret aritmatika, karena selisih dari setiap suku yang berurutan selalu sama, yaitu 15 – 9 = 21 – 15 = 6, dan merupakan bentuk penjumlahan.
          Untuk mencari jumlah suku-sukunya hingga suku ke-n (mencari jumlah n suku pertama), dapat kita gunakan rumus:  
               
    Barisan dan Deret Aritmatika
          Deret hitung atau deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan aritmatika secara berurutan.
          Contoh dari deret aritmatika yaitu 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + ….
          Definisi lain dari deret aritmatika adalah jumlah keseluruhan dari anggota barisan aritmatika yang dihitung secara berurutan.
          Sebagai contoh kita ambil sebuah barisan aritmatika 8,12,16,20,24 maka deret aritmatikanya adalah 8+12+16+20+24
          Dalam hal ini suku ke-n:  



          Sebagai contoh, 9 + 15 + 21 + 27 + … merupakan deret aritmatika, karena selisih dari setiap suku yang berurutan selalu sama, yaitu 15 – 9 = 21 – 15 = 6, dan merupakan bentuk penjumlahan.
          Untuk mencari jumlah suku-sukunya hingga suku ke-n (mencari jumlah n suku pertama), dapat kita gunakan rumus:  
               
  • Pengertian sisipan pada deret aritmatika adalah menambahkan beberapa buah bilangan diantara dua suku pada suatu deret aritmatika sehingga terjadi deret aritmatika yang baru.
                Misalnya,
                Deret mula – mula
                4+13+22+31  tiap loncatan terdapat selisih 9 angka .
                Setelah disisipi menjadi
                4+7+10+13+16+19+22+25+28+31
                
  • Barisan dan Deret Geometri
    Pengertian dan Rumus Barisan Geometri
    Barisan Geometri dapat didefinisikan sebagai barisan yang tiap-tiap sukunya didapatkan dari hasil perkalian suku sebelumnya dengan sebuah konstanta tertentu.

    CONTOH BARISAN GEOMETRI

    untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan barisan geometri perhatikan contoh berikut:
    3, 9, 27 , 81, 243, ...
    barisan di atas adalah contoh barisan geometri dimana setiap suku pada barisan tersebut merupakan hasil dari perkalian suku sebelumnya dengan konstanta 3.
    untuk menentukan suku ke-n dari sebuah barisan geometri, kita dapat menggunakan rumus:



    dimana merupakan suku awal dan r adalah nilai rasio dari sebuah barisan geometri.PERBANDINGAN BERTINGKAT


    Perbandingan bertingkat artinya perbandingan dengan tingkatan yang jumlahnya bisa lebih dari 2. Contohnya dari tiga orang Andi, Bono, dan Candra masing-masing memiliki tinggi 160 cm, 165 cm, dan 180 cm. Dari data tersebut kita bisa membuat perbandingan ketiganya secara bersamaan sebagai berikut: 
    Tinggi Andi : Tinggi Bono : Tinggi Candra = 32 : 33 : 36
    Perbandingan tersebut memiliki 3 tingkatan
    1. Yang paling pendek adalah Andi
    2. Yang tingginya sedang adalah Bono
    3. Yang paling tinggi (tertinggi) adalah Candra



  • Contoh Soal :
  • Dik :
    Tasya : Fina : Caca
    5 : 4 : 6
    Usia Caca 4 tahun lebih tua dari Fina
    x adalah usia
    Dit :
    Jumlah usia mereka
    Jawab :
    5x : 4x : 6x
    Caca = 4x + 4
    6x = 4x + 4
    6x – 4x = 4
    2x = 4
    x = 2
    Tasya   = 5x
                = 5.2
                = 10
    Fina     = 4x
                = 4. 2
                = 8
    Caca    = 6x
                = 6.2
                = 12
    Tasya + Fina + Caca   = 10 + 8 + 12 = 30 tahun
    Jumlah usia mereka adalah 30 tahun
  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar